Kalau kita ingin untuk menjadi orang yang Tuhan kehendaki di tahun 2010, kita harus mendengarkan suara-Nya Tuhan. Kita perlu mendengarkan suara Tuhan dalam berbagai macam hal - apa yang ingin kita sampaikan, bagaimana bisa memimpin orang secara efektif, bagaimana bisa menolong orang-orang memecahkan masalah. Kita perlu mendapat hikmat-Nya Tuhan.
Habakuk melakukan 5 langkah supaya bisa mendengar suara Tuhan :
1. Menarik diri
Habakkuk berkata, " Aku mau berdiri di tempat pengintaianku" (Habakuk 2:1).
Habakuk menyendiri. Hari-hari ini sukar bagi kita untuk bisa sendirian dan menjauhkan diri dari berbagai gangguan yang ada, karena kita dibisingkan oleh banyak suara lain. TV yang selalu menyala, iPod selalu di telinga, HP selalu berdering. Suara-suara yang ada di dunia ini begitu keras sehingga Saudara tidak bisa mendengar suara yang lembut, suara yang halus dari Tuhan.
Lukas 5:16 " Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa." Yesus sering menyendiri. Kalau Yesus saja perlu menyendiri, kita juga perlu menyendiri. Tapi bukan hanya itu saja yang perlu dilakukan untuk mendengar suara Tuhan.
2. Menunggu
Setelah Saudara menyendiri, Saudara perlu juga menenangkan pikiran serta emosi Saudara dan menjadi tenang. Setelah Habakuk naik ke menara, dia berkata, "aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku.." (Habakuk 2:1).
Dalam terjemahan lain dikatakan, "Aku mau menjadi tenang dan menunggu." Banyak di antara kita tidak bisa mendengar suara Tuhan karena kita terlalu sibuk. Terburu-buru adalah suatu hal yang akan mematikan doa. Kalau Saudara ingin mendengar suara Tuhan, Saudara tidak bisa melakukannya sambil lalu. Secara mental dan emosional Saudara perlu menenangkan diri Saudara.
Bagaimana caranya? Rileks-kan tubuh Saudara dan menunggulah. Mazmur 46:11 mengatakan, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" waktu Saudara menunggu, Saudara harus tenang dan merasa nyaman. Jangan sampai otot-otot Saudara tegang. Tubuh Saudara mempengaruhi sikap Saudara. Kalau secara fisik Sauadara tidak merasa enak, maka hal itu akan mempengaruhi emosi dan mood Saudara. Tubuh Saudara mempengaruhi sikap Saudara. Waktu tubuh Saudara rileks, maka pikiran Saudara juga rileks.
Kalau tubuh Saudara sudah rileks, maka pekerjaan selanjutnya adalah menunggu. Dan kadang menunggu butuh waktu. Banyak di antara kita sukar untuk jadi tenang. Saudara tidak bisa memaksa diri Saudara untuk jadi tenang. Kadang perlu waktu bagi tubuh dan pikiran Saudara untuk menurunkan RPM-nya. Tuhan hanya berbicara pada orang-orang yang meluangkan waktu untuk mendengarkan. Kalau Saudara terburu-buru, Saudara tidak akan bisa mendengar Tuhan berbicara.
3. Melihat.
Selanjutnya, ijinkan Tuhan memberikan suatu gambaran mental. Habakuk berkata,"I will look to see what He says to me" (2:1). Tuhan memberikan impresi berupa gambaran mental pada waktu mereka berdoa. Di sepanjang Alkitab, mulai dari Abraham di Perjanjian Lama sampai Paulus di Perjanjian Baru adalah contoh-contoh ketika Tuhan memberikan gambaran-gambaran.
Banyak di antara kita pun merupakan orang yang memikirkan sesuatu dalam bentuk gambaran. Penelitian menunjukkan 50-75% orang melihat dalam bentuk gambar. Kalau Saudara orang seperti itu, waktu Saudara membaca Alkitab, Saudara bukan hanya membaca kisahnya tetapi melihat kisahnya!
Ibrani 5:14 mengatakan, "pancaindera rohani yang terlatih baik." Saudara bisa melatih kemampuan untuk melihat dengan mata rohani kalau Saudara latih dan ijinkan Tuhan untuk mengembangkannya dalam diri Saudara. Saudara bisa melatih diri Saudara sendiri. Waktu Saudara berdiam diri dan menenangkan diri, menyingkirkan segala gangguan, kemudian Saudara bisa berkata, "Yesus, adakah sesuatu yang ingin Engkau tunjukkan kepadaku? Apakah engkau ingin memberiku ide, impresi?
4. Menuliskan
Rekam ide-ide yang Tuhan berikan pada Saudara. Habakuk melakukan ini. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Habakuk 2:2
Banyak orang tidak suka berdoa karena seringkali mereka hanya mengulang-ulang doa mereka. Apa solusinya? Tuliskan doa Saudara waktu Saudara memikirkannya. Membuat jurnal doa bisa menolong kita. Hampir semua orang besar dalam sejarah kekristenan melakukan pembuatan jurnal ini. Mereka menuliskan apa yang mereka ingin katakana paa Tuhan dan menuliskan apa yang Tuhan katakana pada mereka.
banyak keuntungan waktu Saudara melakukan hal ini. Hal itu membuat Saudara bisa tetap focus. Hal itu akan menolong Saudara untuk mengingat apa yang telah Tuhan katakana dan apa yang Tuhan jawab kepada Saudara. Itulah caranya bagaimana Saudara tidak perlu belajar hal yang sama berulang-ulang kali! Dan hal itu membuat Saudara bisa menguji impresi yang Saudara dapatkan. Tidak semua ide yang Saudara dapat berasal dari Tuhan. Jadi Saudara bisa menuliskan semua dan mengujinya kemudian.
5. Menyembah
Habakkuk 3:2 "Oh, Lord, now I've heard your report and I worship you in awe."
Waktu Saudara menerima respon kasih Tuhan dalam doa-doa Saudara, maka hal itu akan mendorong Saudara untuk lebih dekat pada Tuhan. Hal ini akan mengubah doa dari monolog jadi dialog. Doa menjadi suatu obrolan dengan Tuhan. Penting juga bagi kita untuk mengucap syukur pada Tuhan waktu kita mendengar jawaban doa kita.
Kalau Saudara melakukan 5 langkah ini maka kekristenan Saudara akan berubah. Doa akan menjadi suatu petualangan yang mengasikkan, bukan suatu hal yang jadi sumber kebosanan dan rasa bersalah.